Ia adalah orang takut akan Tuhan. Karena itu, ia tidak mau melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Tuhan. Amsal 16:5 berkata, “Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.”. Setiap orang yang sombong akan direndahkan oleh Tuhan. Kita telah melihat bagaimana akhir dari Sanherib, raja
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
Sehingga penyembahan yang dikerjakan tidak tertuju ke arah formalitas belaka. Melainkan harus dilaksanakan berdasarkan hati yang rindu serta takut akan Tuhan di dalam kehidupan, sesuai yang ditunjukkan dalam keteladanan Yesus Kristus. 4. Melibatkan Roh dan Kebenaran. Dalam Alkitab, penyembahan yang benar berikutnya yaitu melibatkan roh dan
Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 112: 1-10. Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.
Namun, meskipun tidak ada keajaiban, meskipun situasi tidak seperti yang diharapkan, meskipun doa kita tidak dijawab, meskipun kita belum mengalami bantuan Tuhan, untuk menjadi orang yang mampu bersyukur! “…hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini;” (Yesaya 38:19).
.