Wahyuwahyu itu berupa unit-unit wahyu, terdiri dari beberapa ayat. Pentahapan Alquran pada waktu diturunkan ini tidak tercermin dalam surat-surat yang ada dalam kodifikasi Alquran saat ini. Misalnya, satu tema tertentu, katakan tentang ketuhanan dibahas dalam berbagai surat yang ada. Kemudian contoh susunan yang tidak kronologis, wahyu tentang
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vYwUeYmUHjKm7MWEst-AaRxUG455pkwCovYPmvem033ER-vDFbFjcw==
PengumpulanAl-Qur'an tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan melalui beberapa masa, dimana kemudian menjadi satu mushhaf yang utuh. "Kenapa Al-Qur'an pada masa Nabi SAW tidak dikumpulkan dan disusun dalam bentuk satu mushhaf? Pertama: Al-Qur'an diturunkan tidak sekaligus, tetapi berangsur-angsur dan terpisah-pisah. Tidaklah mungkin
PertanyaanAyat yang pertama kali turun ialah "Iqro' .....dst,", dan yang terakhir turun ialah "Al yauma akmaltu lakum..... dst." Mengapa mushhaf tidak tersusun sebagaimana urutan turunnya? Yang kita baca sekarang adalah al Quran yang dimulai dengan surat al Fatihah dan yang terakhir adalah surat an Nas. Mohon keterangan. Angku Kuning, Lgn. No. 6480JawabanRasulullaah SAW telah menetapkan beberapa orang sahabat yang bertugas sebagai penulis beliau dalam urusan wahyu. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Mu'awiyah, Ziad bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Khalid bin Walid dan Tsabit bin Qais. Semua diperintahkan oleh Rasulullaah SAW agar mencatat setiap wahyu yang turun, sehingga seolah-olah catatan mereka telah dipandang sebagai mengumpulkan al Quran dalam dada mereka pekerjaan penulisan al Quran senantiasa di bawah pengawasan Nabi Muhammad SAW. Letak masing-masing ayat dan surat sudah diatur langsung oleh Rasulullaah SAW, meskipun tempatnya masih berserakan di atas benda-benda yang dijadikan tempat menulis. Sehingga sedikitpun tidak ada keraguan di kalangan umat Islam bahwa penyusunan dan penempatan ayat-ayat serta surat-surat semuanya atas perintah Rasulullaah SAW yang tentu saja dibimbing oleh wahyu atau petunjuk dari Allaah SWT melalui malaikat Jibril. Hal itu menjadikan penyusunan al Quran tidak mungkin terbalik, terlupa, bertambah atau berkurang dan contoh, pada suatu hari sahabat yang bernama Ubay bin Ash duduk bersama Rasulullaah SAW, tiba-tiba beliau mengangkat matanya sambil membetulkan letak suatu ayat, beliau bersabda أتاني جبريل فأمرني أن أضع هذه الآية هذا الموضع من هذه السورة إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى"Jibril datang kepadaku dan menyuruhku meletakkan ayat ini pada surat ini, yakni ayat 'Sesungguhnya Allaah SWT memerintahkan berlaku adil dan berbuat ihsan serta memberikan hak kaum kerabat' ....." Al Itqan 1/104Dari banyak hadits didapati keterangan bagaimana cara Rasulullaah SAW mendikte wahyu kepada penulis wahyu dalam mencatat al Quran. Terkadang Nabi Muhammad SAW membaca beberapa surat menurut tertib ayatnya dalam sholat atau pada khutbah Jumat yang disaksikan oleh para sahabatnya, dan tentu saja hal yang baru didengar itu dicatat oleh para sahabat, terutama para pencatat wahyu. Ini menunjukkan bahwa urusan penyusunan ayat-ayat dalam surat dan susunan surat-surat dalam al Quran adalah wewenang Nabi dan diinstruksikan kepada para pencatat untuk menyusunnya sebagaimana sekarang kita baca dalam mushhaf. Keterangan seperti ini dapat dibaca antara lain pada kitab Al Itqan atau kitab Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir tulisan Prof. Hasbi As Shiddieqy dan pada buku Muqoddimah al Quran dan Tafsirnya oleh Departemanen a' Buku Tanya-Jawab Agama II, Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Suara Muhammadiyah, 1992.
Sepertimetode dan bentuk penafsiran Alquran, hubungan antara satu ayat dengan ayat lainnya, termasuk sejarah tentang cara penerimaan wahyu tersebut oleh Rasulullah SAW, hingga proses pengodifikasiannya. Kendati menjabarkan berbagai ilmu tentang Alquran, penulisan ulumul Quran tidak dilakukan pada masa yang sama ketika Alquran diturunkan
Tidakmenyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Lembaran-lembaran itu kemudian dikumpulkan menjadi satu mushaf di masa para sahabat sepeninggal Rasulullah. Tepatnya ketika Abu Bakar As Shiddiq memegang jabatan sebagai Khalifah. Di masa itu, terjadi perang Yamamah yang membuat banyak sahabat penghafal Alquran gugur sebagai syuhada.
82 "Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS 4:82) C. Isi Kandungan Al - Qur'an Al - Qur'an sebagai sumber ajaran islam tentunya memiliki berbagai kandungan yang berguna bagi umat manusia sebagai pedoman hidup.
Alquranadalah sumber terpenting pemikiran kaum Muslimin. Sumber lain dalam pemikiran Islam adalah hadis dan sunnah; artinya ajaran-ajaran yang diperoleh dari sumber-sumber Islam lainnya, apabila bertentangan dalam Alquran, maka tidak ada nilainya sama sekali. Berdasarkan riwayat-riwayat dari Rasulullah saw dan para Imam Syiah, hadis-hadis harus disandingkan dengan Alquran.
Wahyuberasal dari kata Arab al wahy artinya suara, api, dan kecepatan. Disamping itu wahyu juga mengandung makna bisikan, isyarat, tulisan, dan kitab. Namun dari sekian banyak arti itu, wahyu lebih dikenal dalam arti :"apa yang disampaikan Allah kepada para nabi". Dalam islam wahyu atau firman Allah yang disampaikan kepada nabi muhammad saw.
MengenaiAlquran, Allah SWT pernah menantang orang-orang kafir untuk membuat satu surat atau satu ayat saja yang menyerupai Alquran, namun mereka tidak mampu. Istimewanya, sebelum turunnya Alquran Nabi Muhammad saw tidak pernah berbicara tentang syair, berpidato, atau berfilsafat, padahal beliau sudah hidup dengan masyarakat Arab selama 40 tahun.
Alqur'an diturunkan pada tanggal 17 ramadhan yang sering di peringati umat muslim sebagai hari nuzulul qur'an. Sesuai dengan firman allah surat al-baqoroh ayat 183. Adapula yang mengemukakan bahwa al-qur'an turun pada malam-malam ganjil sepuluh hari pada bulan ramadhan (lailatul qodar) karena berpegang pada firman Allah surat al-qodar
. szv9jqq6r8.pages.dev/467szv9jqq6r8.pages.dev/771szv9jqq6r8.pages.dev/423szv9jqq6r8.pages.dev/657szv9jqq6r8.pages.dev/805szv9jqq6r8.pages.dev/656szv9jqq6r8.pages.dev/809szv9jqq6r8.pages.dev/686szv9jqq6r8.pages.dev/387szv9jqq6r8.pages.dev/695szv9jqq6r8.pages.dev/47szv9jqq6r8.pages.dev/986szv9jqq6r8.pages.dev/262szv9jqq6r8.pages.dev/498szv9jqq6r8.pages.dev/933
kenapa alquran tidak disusun dari wahyu pertama